Peripurna DPRD Toba Mendengar Pidato Kenegaraan Presiden RI pada HUT ke-80 RI

Mohon maaf, saat ini sedang terjadi gangguan server yang berdampak pada beberapa layanan website seperti: JDIH DPRD, JDIH, Satu Data Toba, Diskominfo, PKK, LaporPak, TobaRegion, LPPD, PRP2, Dekranasda, eSurat, dan SSH (BKPAD). Tim kami sedang melakukan perbaikan secepat mungkin. Terima kasih atas pengertiannya.
Peripurna DPRD Toba Mendengar Pidato Kenegaraan Presiden RI pada HUT ke-80 RI
Peripurna DPRD Toba Mendengar Pidato Kenegaraan Presiden RI pada HUT ke-80 RI
  • Friday, 15 August 2025 - 14:37

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Toba menggelar Rapat Paripurna Mendengar Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia pada HUT ke-80 pada Jumat (15/8/2025). Paripurna ini turut diikuti oleh Bupati Toba Effendi Sintong P. Napitupulu, Wakil Bupati Toba Audi Murphy O. Sitorus, jajaran Forkopimda, Ketua TP. PKK Kabupaten Toba Ny. Astita Effendi Napitupulu, Staf Ahli PKK Kabupaten Toba Ny. Riama Audi Murphy Sitorus,  para pimpinan OPD Kabupaten Toba, para Camat, para mantan Bupati dan mantan Wakil Bupati Kabupaten Toba, Ormas, OKP, partai politik, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama dan lapisan masyarakat lainnya. 

 

Dalam pidato kenegaraan tersebut, Presiden Prabowo Subianto membanggakan sistem demokrasi Indonesia yang selama ini berjalan dengan baik. Dalam pidatonya, Presiden menyampaikan bahwa demokrasi Indonesia adalah demokrasi khas, demokrasi yang saling membantu, demokrasi gotong-royong. 

"Kita hidup dalam demokrasi yang khas Indonesia, demokrasi nenek moyang kita. Demokrasi yang berakar dari budaya. Budaya bergotong-royong, budaya saling membantu. Demokrasi kita bukan demokrasi yang saling menjatuhkan, demokrasi yang saling menghujat," kata Presiden dalam pidatonya. 

 

Kebanggaan atas demokrasi yang dianut Indonesia tidak lepas dari masa transisi kepemimpinan yang selalu berjalan dengan baik. 

"Masa transisi kepemimpinan yang berjalan mulus, berjalan baik telah kita jalankan selama ini. Ini tidak selalu terjadi di negara-negara sahabat. Setiap kali saya ke luar negeri, mereka selalu mempertanyakan itu," lanjut Presiden. 

 

Meski demikian, sistem demokrasi juga harus diawasi untuk mengahindari kekuasaan yang koruptif. "Meski begitu, demokrasi juga harus diawasi. Tanpa pengawasan maka kekuasaan yang absolut akan menimbulkan korup," sebut Presiden. 

 

Selain membanggakan sistem demokrasi. Dalam pidatonya, Presiden juga menyampaikan berbagai program kerja pemerintah, termasuk program yang telah berjalan dan program yang akan dijalankan.(MC Toba)

Tinggalkan komentar