Pembekalan Calon Guru Agama Katolik, Wakil Bupati : 'Semoga Ini Membawa Sukacita Bagi Semua'

Mohon maaf, saat ini sedang terjadi gangguan server yang berdampak pada beberapa layanan website seperti: JDIH DPRD, JDIH, Satu Data Toba, Diskominfo, PKK, LaporPak, TobaRegion, LPPD, PRP2, Dekranasda, eSurat, dan SSH (BKPAD). Tim kami sedang melakukan perbaikan secepat mungkin. Terima kasih atas pengertiannya.
Pembekalan Calon Guru Agama Katolik, Wakil Bupati : 'Semoga Ini Membawa Sukacita Bagi Semua'
Pembekalan Calon Guru Agama Katolik, Wakil Bupati : 'Semoga Ini Membawa Sukacita Bagi Semua'
  • Monday, 28 July 2025 - 11:59

Tiga calon guru Agama Katolik mendapat pembekalan sebelum terjun sebagai guru ke sekolah negeri yang ada di wilayah kerja Paroki Santo Yosep Balige di Kabupaten Toba. Pembekalan tersebut dilaksanakan selama 2 hari, Senin-Selasa (28-29/7/2025) di Kantor Paroki Santo Yosep Balige. 

 

Adapun materi dalam pembekalan ini meliputi spiritualitas guru agama, hirarki gereja katolik, peran guru agama katolik dalam masyarakat, guru sebagai pendidikan dan motivator dan perangkat pembelajaran guru agama katolik, materi tersebut disampaikan oleh 

Pastor Cypriano Barasa OFMCap, Pastor Andreas Aritonang OFMCap, Mariani Tarigan S.Sos, Rosalina Nadapdap, S.Ag, Rinto P. Hutapea, SP, M.Sp dan Manahan Simanjuntak S.Pd. 

 

Dalam laporan yang disampaikan oleh Rinto P. Hutapea selaku Pelaksana II DPPH (Dewan Pastoral Paroki Harian) sekaligus Ketua Tim Penjaringan, pengadaan tiga orang guru Agama Katolik dilakukan berdasarkan inisiasi umat katolik dan Pastor Paroki Santo Yosep Balige, yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan penandatanganan MoU antara Paroki Santo Yosep Balige dengan Pemkab Toba pada 11 Mei 2025 lalu. "Nantinya para calon guru Agama Katolik ini akan ditempatkan di sekolah negeri yang berada di wilayah Paroki Santo Yosep Balige meliputi Rayon Porsea, Rayon Silaen dan Rayon Laguboti.  Harapan kami mereka ini sudah bisa mengajar mulai Agustus," kata Rinto P. Hutapea. 

 

Wakil Bupati Toba Audi Murphy O. Sitorus dalam sambutannya pada pembekalan itu menyampaikan agar apresiasi terhadap Paroki Santo Yosep Balige yang telah menginisiasi program tersebut. Beliau berharap agar kehadiran tiga orang guru Agama Katolik akan memberikan suka cita bagi masyarakat Kabupaten Toba. 

"Semoga dengan kerjasama ini masyarakat Toba secara khusus umat Katolik bisa bersukacita dengan ini. Kehadiran kalian di sana membuat mereka bersukacita," kata Wakil Bupati. 

"Selain sebagai guru, kalian juga merupakan utusan Paroki ini. Karena itu tanggung jawab kalian akan lebih banyak. Tanggungjawab kepada Tuhan, kepada negara, tanggungjawab kepada sekolah dan siswa. Di atas semuanya adalah tanggungjawab kepada Paroki ini," katanya menambahkan. 

 

Dikutip dari sambutan yang disampaikan oleh

Bimas Katolik dari Kemenag, Mariani Tarigan, SDM guru Agama Katolik di Kabupaten Toba tidak dapat memenuhi kebutuhan sekolah karena memang SDM guru Agama Katolik yang sedikit. "Pemerintah telah membuka formasi, tetapi SDM kita tidak ada. Sehingga keberadaan guru Agama Katolik di sekolah tidak terpenuhi," ujar beliau. 

 

Mariani Tarigan bahkan menyebut bahwa dari

183 Sekolah Dasar di Kabupaten Toba hanya terdapat 15 guru Agama Katolik. Sementara dari

46 SMP di Kabupaten Toba hanya terdapat 6 guru Agama Katolik, sedangkan dari 34 SMA/SMK hanya terdapat 8 guru Agama Katolik. 

 

Mewakili Pastor Paroki, Pastor Andreas Aritonang OFMCap sebelum memberangkatkan para calon guru menyampaikan bahwa ke tiga guru yang diutus bertugas untuk menerangi dan menggarami dunia. "Kami memberikan tugas bagi kalian untuk menggarami dan menerangi dunia lewat kacamata Katolik. Setialah dengan tanggungjawab kalian," sebut beliau. 

 

Adapun ke tiga calon guru tersebut adalah Desna Pardosi, S. Pd, Chintya Rebekka Peranginangin,  dan S.Pd, Nova E Silitonga, S.Pd. (MC Toba)

Tinggalkan komentar